Kata "play" dan "book" yang dipilih RIM dengan kaitan revelansi konsumen agak sedikit aneh, khususnya dalam hal tablet yang pada intinya menjalankan salah satu sistem operasi paling ramah lingkungan dan hardcore yang pernah dikenal.
OS atau sistem operasinya adalah QNX dan hardware-nya, tentu saja Blackberry PlayBook. Ini sepertinya lebih banyak ditujukan untuk perusahaan-perusahaan yang juga ditujukan untuk menguasai konsumen tablet yang ramah lingkungan, dan berharap mengikuti jejak handset Blackberry yang telah mengisi kantong-kantong para eksekutif perusahaan dan pecandu BBM di seluruh dunia.
Mari kita lihat review Blackberry Playbook.
Tablet Blackberry PlayBook hadir dengan layar 7 inch. Kualitasnya cukup prima dengan resolusi 1024x600 pixel, mampu menampilkan detil gambar yang tajam dan kaya warna. PlayBook mendukung video resolusi tinggi (HD) dengan format AVI, MP4, dan FLV. PlayBook juga dilengkapi kabel HDMI untuk menyambungkan handset dengan televisi.
Bentuk tablet Blackberry PlayBook sangat ringkas dan ringan. Dimensinya 13x19.4x1 cm. Bobotnya hanya 425 gram. Bagian belakang terbuat dari material karet sehingga tidak licin dalam genggaman.
Playbook mempunyai kemampuan multitasking yang mumpuni. Bahkan bisa dicoba menjalankan 10 macam aplikasi tanpa masalah. Hebatnya lagi, kemampuan multitasking di playbook menyerupai windows, yakni aplikasi yang berjalan di latar belakang bisa kita lihat prosesnya saat membuka jendela multitasking. Hal ini tidak bisa dilakukan Android dan iOS.
Ada bagian menarik dari playbook, yakni area pinggir layar atau bezel mempunyai kegunaan sendiri. kegunaan tersebut antara lain untuk fungsi berpindah-pindah jendela multitasking, misalnya untuk membuka jendela multitasking, gerakkan jari dari bezel bawah ke atas, untuk menutup aplikasi, geser jendela aplikasi ke bezel bagian atas. Sementara, bezel kanan bawah berfungsi untuk berpindah antar aplikasi tanpa perlu membuka jendela multitasking.
Playbook sudah memiliki toko aplikasi sendiri yang berbeda dengan App World untuk ponsel Blackberry. Meskipun saat ini ketersediaan aplikasi untuk playbook masih sedikit, namun kedepannya akan banyak karena aplikasi Playbook dapat dibuat dengan berbagai bahasa pemrograman seperti C/C++, Adobe Air, HTML5 dan Javascript. Pihak RIM juga menyediakan semacam aplikasi virtualisasi yang memungkinkan aplikasi Android berjalan di sistem operasi Playbook.
Satu hal yang mungkin menjadi kekurangan Playbook, yakni ketiadaan aplikasi email, kontak dan kalender. Aplikasi email selama ini menjadi kekuatan Blackberry. Solusinya adalah melakukan pairing antara playbook dengan ponsel blackberry (disebut Blackberry Bridge). Jika sudah terhubung semua email di ponsel BB dapat dilihat di tablet Playbook. Kelemahannya, jika pairing terputus, data tersebut juga hilang dari playbook.
kelemahan lain, palybook tidak memiliki koneksi 3G sehingga koneksi internet dapat dilakukan hanya dengan WiFi atau pairing lewat BlackBerry Bridge.
Spesifikasi Tablet BlackBerry PlayBook
+ comments + 2 comments
wahh boleh juga tuh BB nya,,,
thanks ya...
katanya itu support android ya ?
Post a Comment