Memanfaatkan Internal Link untuk SEO

Semua Webmaster pasti sudah paham dengan kekuatan inbound link dari situs lain atau halaman web yang relevan dengan niche dalam hal page rank atau kepopuleran link. Dan banyak yang mempercayai bahwa Google sangat memperhitungkan link-link tersebut ketika menentukan page rank atau authority. Yang tidak sepenuhnya benar adalah bahwa link-link tersebut merupakan satu-satunya pemegang peranan penting dalam SEO situs kita. Link-link internal yang kontekstual juga sama pentingnya. Memasukkan strategi Internal linking yang terencana dengan baik akan memberikan kesempatan pada kita mengamankan hasil 10 besar di Google SERP.

Internal Link membantu semua halaman terindeks oleh search engine dengan "mengingatkan" spider search engine bahwa halaman lama kita masih eksis dan layak untuk dinilai. Ini dapat meningkatkan kegunaan blog kita dengan baik dan membantu kita keluar dari penjara Google Sandbox. Artikel berikut merupakan saduran dari sini tentang strategi penulisan internal link yang baik.

Gunakan kata yang lebih baik dari Klik Disini

Anchor text (kata yang mengandung link) mempunyai implikasi atas bagaimana rangking situs kita untuk kata tersebut. Ia akan memberitahu search engine (dan pembaca kita) tentang informasi apa yang terkandung dalam link tersebut. Jika kita menggunakan begitu saja kata "klik disini" sebagai anchor text, mungkin orang akan tetap mengkliknya karena kata tersebut mengundang rasa penasaran, namun menyediakan informasi yang minim bagi search engine tentang apa isi dari link tersebut.

Contoh 1: Jika aku membuat link artikelku yang membahas traffic exchange seperti berikut ini. "Untuk mengetahui lebih jauh tentang program traffic exchange, silakan klik disini"

Pengunjung mungkin akan mengklik link itu untuk memperoleh artikel lengkap tentang traffic exchange, namun Google akan melewatkan nilai dari halaman tujuan untuk istilah "traffic exchange" dan justru akan melihat nilai dari "klik disini". (Apakah kita ingin link "klik disini" lebih baik dari kata kunci kita? Kalau aku sih tidak)

Contoh 2: Namun jika aku menulis artikel yang sama sebagai berikut.
“Ikuti link berikut
Untuk mengetahui lebih jauh tentang program traffic exchange

Pengunjung akan tetap mengkliknya dan Google bisa menilai halaman tujuan untuk frase program traffic exchange. Karena inilah Keyword yang aku inginkan sebagai anchor text dan mengundang aksi untuk klik, dan pengunjung pun tahu dengan pasti apa yang akan diperolehnya jika klik link tersebut.

Target Long Tail Keyword dalam Anchor text:

Keyword yang mampu bersaing membutuhkan umur domain, link terpercaya dari berbagai sumber, sedangkan Long tail keyword lebih mudah untuk dirangking, dan jika dilakukan dengan baik ia dapat mendatangkan lebih banyak traffic dibandingkan 10 keyword dari niche kita. Lebih baik mentargetkan versi Long tail keyword yang lebih sedikit tingkat kompetisinya daripada membidik target top keyword yang jelas-jelas tingkat kompetisinya sangat tinggi. Contohnya, lebih baik menuliskan Blog Search Engine Optimation daripada menulis keyword inti SEO yang sangat kompetitif.

Memberikan atribut ”nofollow” untuk Link yang tidak relevan:

Sebaiknya halaman-halaman seperti FAQs, Privacy Policies atau Disclaimers, yang tidak mempunyai relevansi dengan keseluruhan konten blog kita diberi atribut nofollow, untuk mengendalikan arus link juice dan menaruhnya ke halaman lain yang lebih penting dan relevan.

Gunakan Link Title:

Tag Link Title memungkinkan kita memberikan deskripsi singkat tentang halaman tujuan dari link ketika pengunjung melewatkan kursor mouse di atas link tersebut. Ini seperti tag alt dalam image. Saat ini hal tersebut tidak akan membantu SEO kita, namun setidaknya dapat membantu kegunaan blog kita. Gunakan tag title di link ini ketika nge-link ke halaman Category atau Archive yang biasanya tidak banyak menambahi anchor text.

Bagaimana menggunakan tag title di dalam link?
Penulisan kode HTML untuk memasukkan tag title ini adalah sebagai berikut : <a href="link kita" TITLE="deskripsi singkat mengenai halaman tujuan link"> Anchor Text <a>. Ini akan memberitahu pengunjung tentang apa yang akan mereka temukan dari sebuah link.

Manfaatkan Breadcrumb Trail:

Breadcrumb bukanlah sekedar teknik navigasi, melainkan hirarki nge-link ke halaman yang lebih penting dari blog kita, yang akan meningkatkan peluang halaman penting tersebut memperoleh rangking lebih baik untuk keyword / keyphrase yang penting.

Jika dilakukan dengan baik, Internal linking dapat meningkatkan keseluruhan usability blog kita, dengan memberikan link ke konten yang relevan pada pengunjung. Hal ini lebih efektif dibandingkan navigasi utama blog kita. Jadi, jangan lupa memberikan link ke artikel lama kita ketika membuat artikel baru.
Share this article :
 

+ comments + 4 comments

Paman Gober
April 22, 2009 at 1:16 AM

bertambah lagi neh ilmu baru. Makasih mas, keep the good work :)

BAMBANG WIBOWO
April 22, 2009 at 5:35 PM

Makasih juga, man dah nyempetin mampir sini...

Recent blog post: Memanfaatkan Internal Link untuk SEO

batagor
April 22, 2009 at 7:28 PM

makasih mas atas sharing ilmunya, hal kecil yang bermanfaat.. kayaknya mesti sering-sering berkunjung kesini nih buat belajar, maklum msh awam soal SEO.. :)

BAMBANG WIBOWO
April 22, 2009 at 7:37 PM

Senang sekali jika apa yang aku tulis ini bermanfaat juga bagi orang lain. lebih senang lagi jika mas batagor sering-sering mampir kesini :-D

Recent blog post: 10 Tool SEO untuk Mempermudah Kerja Anda

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Bewegaleri Blog - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger